Postingan

Menampilkan postingan dari 2021
Sayangnya aku benar-benar membawa diriku ke dalam hidupmu. Untuk keegoisanku tidak ingin memikirkannya, aku tidak bisa. Aku yang memilih untuk terlibat. Jika kini pundakmu berat, kau harus tau bahwa aku pun ikut memikulnya. Bukankah langkah hari ini menentukan aku dan kau yang kau sebut kita untuk hari depan? Jika kau membatasi dirimu agar aku tak terlibat Aku bisa apa? Aku hanya ingin kau tau aku selalu ada hehehe... Tentang ketidaksukaanku Kau benar, itu urusanku Aku tak seharusnya menambah bebanmu dengan bercerita tentang ketidaksukaanku Begitu bukan? Ah ya, Aku sungguh tidak peduli dengan masa lalumu Sungguh... Aku tau banyak hal yang akan berjalan tidak sesuai inginku Karena aku selalu ingin apa yang kumau Bukan melihat dari sisi lain Aku akan menahan diriku Aku lamban belajar tapi aku pasti bisa Sudah ya... Mari berdiam dalam kelelahanmu Dan kemuakanku yang akan kuatasi sendiri

Online Counseling, Why Not?

Aku merasa memerlukannya. Lalu aku mencari tau dan kutemukan beberapa sumber. Wah, ada yang gratis. Satu peluang baik untuk percobaan pertama. Aku melihat daftar yang diberikan dan membaca profil singkat mereka. Aku mencari tau jadwal yang berhubungan dengan kebutuhanku. Aku menemukannya. Awalnya aku berpikir sesama jenis akan menjadi hal yang baik karena mungkin bisa langsung mengerti. Tapi setelah membaca profil mereka, aku menjatuhkan pilihanku pada seorang lawan jenis. Dan ternyata prosesnya tidak segampang yang kubayangkan. Masuk, pilih, lalu mulai sesi. Yang berminat pada sesi mereka yang gratis ternyata banyak sekali. Aku butuh dua minggu untuk berlomba mendapatkan satu sesi gratis dari dia yang sudah kupilih untukku dari awal. Akhirnya aku masuk ke sistem mereka, mulai memilih jadwal dan memilih orang tepat di jam yang sudah ditentukan. Dapat. Jadwal konsultasiku dengan seorang dokter psikolog adalah hari Jumat pukul 19.00 s.d 20.00 secara daring via sistem yang mereka punya. A

Bye, Panda

Hari ini aku menabrak kucing mamaku. Tidak sengaja. Kucing kesayangan mama. Aku tidak sadar saat pergi naik motor, saat pulang 15 menit kemudian, aku melihat kucing itu terbujur kaku di rute motorku saat pergi tadi. Aku tidak menyangka aku menabraknya karena aku masih melihatnya bermain dengan kucing lain di gerbang. Ternyata sepertinya dia berlari ke bawah motor dan aku tidak melihatnya. Aku menangis. Kasihan sekali. Kucing itu cantik. Yang lebih sedihnya lagi, mama menangis. Aku membuat mama sedih karena mama sayang sekali pada kucing kecil itu. Mama selalu bilang, "cepat besar ya, supaya makin enak digendong". Ah, akhirnya mati hari ini. Baru saja mama mengirim link instagram berisi video kucing yang mirip dengan kucing yang baru mati itu. "Lebih cantik panda, kan?", kata mama. Panda adalah nama kucing itu.
Ada kala dimana manusia tanpa sadar ingin kontrol penuh atas hidup dan takdirnya. Kadang manusia lupa ada sesuatu yang lebih besar dari dia yang mengontrol semesta. Sampai ada sebuah lirik lagu yang berharap terkesan memerintah, Tuhan ku cinta dia Ku ingin bersamanya Ku ingin habiskan nafas ini berdua dengannya Jangan rubah takdirku, satukanlah hatiku dengan hatinya Manusia lupa bahwa tidak bersama adalah sebuah proses menguatkan yang tidak disengaja. Trauma mungkin saja membayangi, tapi itu memaksa otak bekerja lebih keras agar hati tak lagi mudah jatuh pada kesalahan yang sama. Tentang cinta, siapa yang tak mau akhir yang bahagia. Namun apakah mengusahakan kebahagiaan adalah dengan kebahagiaan juga? Rasaku tidak. Banyak ketidaknyamanan yang membuat kita bertahan. Kadang membuat kita menimbang apakah itu pantas dipertahankan untuk mendapatkan kebahagiaan itu atau harus menyerah karena sepertinya ujungnya tidak tepat.
 Semua orang bilang kau akan memberi kejutan setiap kali aku bercerita tentang keadaan kita. Kita bertengkar tiga hari sebelum ulang tahunku dan tak bertukar kabar hingga hari ulang tahunku tiba. Aku menunggumu tepat di pergantian hari karena aku merasa kau akan memberiku kejutan. Namun lebih dari setengah jam setelah pergantian hari, tidak ada tanda kejutan itu datang. Seketika aku sempat berpikir mungkin di penghujung hari tapi naluriku cepat sekali mengatakan tidak. Kuputuskan mengobrol dengan seorang teman. Aku tidak mengharapkanmu lagi dihari ulang tahunku. Hari ulang tahunku berjalan baik. Teman dan adikku mampir ke kosan untuk makan siang bersama, aku memasak untuk mereka. Kukirimkan pesan singkat padamu untuk mengajakmu makan bersama, tidak ada balasan. Aku ingin sekali tidur nyenyak malam itu. Tapi semuanya tidak bisa kukontrol. Aku tetap terjadi hingga pukul sebelas lewat. Aku menantikanmu. Aku menantikanmu datang atau sekadar mengirimkan pesan singkat mengucapkan selamat ula
 Ah, rindu sekali. Hari keempat tanpa kabarmu. Entah kau ada dimana, sedang apa dan bersama siapa. Sekarang pukul 09.30 WIB, jika kau begadang tadi malam harusnya kau belum bangun sekarang. Tadinya aku berpikir aku akan menerima kejutan darimu tepat pada pergantian hari Tapi begitulah manusia, memiliki harap untuk kemudian dipaksa siap jika tidak tercapai. Lalu aku tidak berharap apa pun lagi darimu. Bukankah begitu lebih baik? Aku baru saja mengalahkan egoku. Aku menghubungimu, mengajakmu makan siang bersama. Tidak ada balasan. Mungkin kau sedang tidur. Kabar buruknya, mungkin kau masih memendam marah padaku. Di pergantian hari tadi aku duduk di teras, sendirian, mengkaji ulang tentang apa yang telah terjadi pada diriku satu tahun ke belakang. Entah bagaimana aku merasa lelah sekali, lelah dengan keadaan dan entah bagaimana mempengaruhi emosiku, tidak stabil. Aku kerap marah padamu untuk hal sesimpel kau pergi main dengan temanmu. Bukan ranahku untuk marah, karena bahkan kau tidak ber

Mimpi, kesekian kali

 Hai, Beberapa kali singgah di mimpi. Ada apa? Aku selalu bilang pada diriku, setiap kali aku berpisah dengan seseorang dan dia datang sebagai mimpi indah, itu artinya aku harus benar-benar melupakannya. Itu sudah terjadi denganku juga ketika memimpikanmu, sudah lama. Sudah lama aku menetapkan hati untuk tidak lagi menghitungmu sebagai kenangan yang akan kunikmati. Lalu beberapa waktu terakhir ini kau datang lagi dan lagi sebagai mimpi indah. Malam tadi adalah kali kesekian kau datang. Ketika menulis ini aku sudah tidak tau tentang apa mimpi itu. Yang masih kuingat adalah rasa nyaman yang kurasakan saat bersamamu, bagaimana kau mempedulikan aku, manis sekali. Tapi di mimpi itu pun aku menyadari bahwa kita sudah tidak bersama untuk waktu yang lama. Dan entah kenapa kita seperti ingin mengulangnya lagi. Entah hanya aku yang ingin atau kau juga. Terimakasih sudah hadir di mimpi. Tapi rasanya sudah cukup. Aku sudah punya kehidupan baru yang sudah ku tata sedemikian rupa sehingga kau tak la