Ada kala dimana manusia tanpa sadar ingin kontrol penuh atas hidup dan takdirnya. Kadang manusia lupa ada sesuatu yang lebih besar dari dia yang mengontrol semesta.

Sampai ada sebuah lirik lagu yang berharap terkesan memerintah,

Tuhan ku cinta dia
Ku ingin bersamanya
Ku ingin habiskan nafas ini berdua dengannya
Jangan rubah takdirku, satukanlah hatiku dengan hatinya

Manusia lupa bahwa tidak bersama adalah sebuah proses menguatkan yang tidak disengaja. Trauma mungkin saja membayangi, tapi itu memaksa otak bekerja lebih keras agar hati tak lagi mudah jatuh pada kesalahan yang sama.

Tentang cinta, siapa yang tak mau akhir yang bahagia. Namun apakah mengusahakan kebahagiaan adalah dengan kebahagiaan juga? Rasaku tidak. Banyak ketidaknyamanan yang membuat kita bertahan. Kadang membuat kita menimbang apakah itu pantas dipertahankan untuk mendapatkan kebahagiaan itu atau harus menyerah karena sepertinya ujungnya tidak tepat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan