Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Tak Bersentuhan

Senja sore ini mungkin bukan favorit orang-orang. Tapi aku mengambil satu sudut untuk menikmatinya, sendiri. Lalu imajinasiku melanglangbuana, liar sekali, entah kemana. Dan berhenti di kamu. Aku tidak ingin pergi dari imajinasi ini. Berdiri, di depanmu. Kau diam, tidak bergerak. Lalu kedua tanganku mulai menyentuh pipimu, menggerakkannya pelan dan merasakan kulitmu yang tidak mulus. Aku tersenyum setiap kali ingatanku berpaut dengan gerakan tanganku. Aku masih ingat detail wajahmu, semuanya. Kau mulai menutup mata, menikmati setiap sentuhan. Dulu kau pernah melakukannya, aku tau, kau suka. Pelan aku mendekatkan wajahku ke wajahmu, hingga aku bisa merasakan desahan nafasmu yang masih berirama. Kau masih menutup matamu, aku tau kau merasakan bahwa wajahku sudah dekat sekali. Aku mengecup keningmu, kemudian berpindah pada mata kanan dan kirimu yang tetap tertutup. Kau tersenyum. Sekarang kedua tanganku berada diantara telinga dan lehermu. Lalu ku kecup pipi kana

Akhirnya dia menikah. Tidak denganku. :smile:

Aku menghabiskan waktu beberapa bulan dengan seorang pria. Menjadi teman cerita. Dia bercerita banyak sekali. Tentang perjalanannya mengelilingi beberapa negara, tentang keadaan hatinya, tentang rencana masa depannya, tentang beberapa hal yang ingin dihilangkan tapi masih menetap. Akhirnya dia memilih tempat baru. Jauh dari tempatku sekarang. Ini sebenarnya bagian dari rencana masa depan yang sempat diceritakannya padaku. Hari ini, aku mendapat undangan pernikahan dari seseorang yang sempat merajai hati pria itu. Aku mengucek mata, seakan tak percaya, berulang kali kulihat undangan itu. Ya, wanita ini akan menikah, tidak lama lagi. Ada sesuatu yang mengalir sangat deras dengan tiba-tiba di hatiku. Entah apa. Mungkin, karena aku tau cerita mereka. Aku membuka kontak pria ini, mengiriminya pesan, "Udah dapat undangan?" "Dari siapa ?" "Mantan 😬" "Belom haha. Ga diundang 😂" "Zzzzz... aku baru dapat undangannya. xoxoxoxo...&qu