Akhirnya dia menikah. Tidak denganku. :smile:

Aku menghabiskan waktu beberapa bulan dengan seorang pria.
Menjadi teman cerita.
Dia bercerita banyak sekali. Tentang perjalanannya mengelilingi beberapa negara, tentang keadaan hatinya, tentang rencana masa depannya, tentang beberapa hal yang ingin dihilangkan tapi masih menetap.
Akhirnya dia memilih tempat baru. Jauh dari tempatku sekarang. Ini sebenarnya bagian dari rencana masa depan yang sempat diceritakannya padaku.

Hari ini,
aku mendapat undangan pernikahan dari seseorang yang sempat merajai hati pria itu.
Aku mengucek mata, seakan tak percaya, berulang kali kulihat undangan itu.
Ya, wanita ini akan menikah, tidak lama lagi.
Ada sesuatu yang mengalir sangat deras dengan tiba-tiba di hatiku. Entah apa.
Mungkin,
karena aku tau cerita mereka.

Aku membuka kontak pria ini, mengiriminya pesan,
"Udah dapat undangan?"
"Dari siapa ?"
"Mantan 😬"
"Belom haha. Ga diundang 😂"
"Zzzzz... aku baru dapat undangannya. xoxoxoxo..."
"Foto2 wkwk. Mana lah aku diundangnya"
"Jangan baper yaakk" (kirim foto undangan)
"Kok aku sedih ya?"
"Kok sedih kau?"

"Emang kau engga?"
"Engga haha. Aku dah B aja
Aku senang sih ini pas tau dia mau nikah!
Finally
Aku bebas sekarang haha"
"Kenapa gitu?"
"Suatu hari dia pernah bilang, kalo kita ga jodoh dan ga berakhir menikah, kau jangan nikah duluan ya, pasti sakit kali buatku
Dan finally, dia nikah duluan 😉
Bahagia kali sih aku. Haha"

"Aku gatau kalo aku di posisimu sekarang. Kalo mantanku nikah duluan
Wkwkwkwkwkk.... Nyessss kali anjiirrr !!!"
"Wkwk, aku bener2 sayang sih sama dia, jadi senang lah kalo dia bahagia"

Mataku berkaca-kaca ! Sial !
Antara terharu pada si pria ini atau akhirnya wanita ini memang memilih kebahagiaan dia yang lain, yang bukan si pria ini.
Mereka pernah membicarakan masa depan.
PERNAH, tapi berhenti. Memilih tidak berjuang bersama lagi.

Perubahan kehidupan secepat itu ya.
Cepat sekali !
Bahkan dia berubah sebelum kita siap. Itu rasanya patah hati, saat kita tidak siap.

Si pria ini,
harusnya baik-baik saja.
HARUSNYA
Entahlah, aku ingin sekali melihat ekspresinya waktu mengabarinya tentang ini.
Kenapa harus jauh sih pindahnya !, batinku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan