Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021
Sayangnya aku benar-benar membawa diriku ke dalam hidupmu. Untuk keegoisanku tidak ingin memikirkannya, aku tidak bisa. Aku yang memilih untuk terlibat. Jika kini pundakmu berat, kau harus tau bahwa aku pun ikut memikulnya. Bukankah langkah hari ini menentukan aku dan kau yang kau sebut kita untuk hari depan? Jika kau membatasi dirimu agar aku tak terlibat Aku bisa apa? Aku hanya ingin kau tau aku selalu ada hehehe... Tentang ketidaksukaanku Kau benar, itu urusanku Aku tak seharusnya menambah bebanmu dengan bercerita tentang ketidaksukaanku Begitu bukan? Ah ya, Aku sungguh tidak peduli dengan masa lalumu Sungguh... Aku tau banyak hal yang akan berjalan tidak sesuai inginku Karena aku selalu ingin apa yang kumau Bukan melihat dari sisi lain Aku akan menahan diriku Aku lamban belajar tapi aku pasti bisa Sudah ya... Mari berdiam dalam kelelahanmu Dan kemuakanku yang akan kuatasi sendiri

Online Counseling, Why Not?

Aku merasa memerlukannya. Lalu aku mencari tau dan kutemukan beberapa sumber. Wah, ada yang gratis. Satu peluang baik untuk percobaan pertama. Aku melihat daftar yang diberikan dan membaca profil singkat mereka. Aku mencari tau jadwal yang berhubungan dengan kebutuhanku. Aku menemukannya. Awalnya aku berpikir sesama jenis akan menjadi hal yang baik karena mungkin bisa langsung mengerti. Tapi setelah membaca profil mereka, aku menjatuhkan pilihanku pada seorang lawan jenis. Dan ternyata prosesnya tidak segampang yang kubayangkan. Masuk, pilih, lalu mulai sesi. Yang berminat pada sesi mereka yang gratis ternyata banyak sekali. Aku butuh dua minggu untuk berlomba mendapatkan satu sesi gratis dari dia yang sudah kupilih untukku dari awal. Akhirnya aku masuk ke sistem mereka, mulai memilih jadwal dan memilih orang tepat di jam yang sudah ditentukan. Dapat. Jadwal konsultasiku dengan seorang dokter psikolog adalah hari Jumat pukul 19.00 s.d 20.00 secara daring via sistem yang mereka punya. A

Bye, Panda

Hari ini aku menabrak kucing mamaku. Tidak sengaja. Kucing kesayangan mama. Aku tidak sadar saat pergi naik motor, saat pulang 15 menit kemudian, aku melihat kucing itu terbujur kaku di rute motorku saat pergi tadi. Aku tidak menyangka aku menabraknya karena aku masih melihatnya bermain dengan kucing lain di gerbang. Ternyata sepertinya dia berlari ke bawah motor dan aku tidak melihatnya. Aku menangis. Kasihan sekali. Kucing itu cantik. Yang lebih sedihnya lagi, mama menangis. Aku membuat mama sedih karena mama sayang sekali pada kucing kecil itu. Mama selalu bilang, "cepat besar ya, supaya makin enak digendong". Ah, akhirnya mati hari ini. Baru saja mama mengirim link instagram berisi video kucing yang mirip dengan kucing yang baru mati itu. "Lebih cantik panda, kan?", kata mama. Panda adalah nama kucing itu.