Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022
 Tahun lalu, saat cinta pertamaku menikah dengan pasangannya, aku bahagia. Pasangannya menemaninya sekian lama dan mereka akhirnya berakhir bahagia di pelaminan. Tidak ada perasaan sedih padaku. Dia menjadi cinta pertamaku tiga belas tahun yang lalu. Aku tau aku bahagia untuknya, sempat mengukir cerita dan masa yang tetap baik untuk dikenang. Beberapa jam yang lalu aku mendengar kabar, bahwa dia, seseorang yang kukira cinta terakhirku akan menikah. Iya, hanya kukira. Karena takdir bilang bukan dia. Kami berpisah. Aku hendak mengatakan kami baik-baik saja. Tapi bukankah tidak ada yang baik-baik saja dengan perpisahan? Proses untuk menganggap dia tidak lagi jadi bagian hidupku terasa jauh lebih sulit. Tentu saja karena aku mengira aku akan berakhir bersamanya. Pikiran dan harapan yang terlalu jauh memang harus berani dikuasai sendiri, bukan? "Dia kan akan menikah tahun ini", satu kalimat dari temanku. Seketika semua cerita lama berputar, menyerap energi hingga titik habis. Tida