Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

A sweet escape

Saat kutanya tentang dirimu Kau bilang kau senang sepi Kau menikmati saat-saat sepi dan sendiri Kau tidak menanyaiku, tapi aku mau beritahu Aku suka keramaian Aku suka sendiri dalam keramaian Aku bisa fokus melakukan banyak hal sendiri dalam keramaian Kita sedang memulai sesuatu yang kita tidak tau akan berujung dimana Aku bahkan sebenarnya tidak tau apa yang kita mulai ini Entah ini akan menghasilkan sesuatu atau tidak Tapi, terima kasih Akhirnya aku mengerti aku sedang mengalami ketakutan besar Lebih besar dari yang kubayangkan Aku tidak pernah mau mengatur untuk menghadirkan rasa takut ini Sekarang aku harus belajar bagaimana melawan rasa takut ini Masalahnya adalah aku tak tau apa kau bisa dan mau membantuku atau tidak Dan aku tak tau bagaimana mengungkapkannya padamu Entah kau berpikir terlalu logis Atau aku yang terlalu menggunakan perasaanku Entah aku sudah merasuk di dalam rasamu Ataukah masih seperti yang kita ungkap di awal A sweet escape ! Welcome

Ini Kenangan, Aku Rindu, Salah?

Eh, kita bersahabat, bukan? Menghabiskan masa sekolah dengan jalan kaki bersama setiap pulang sekolah. Aku dan beberapa teman dekat kita, beberapa kali memaksa untuk mampir ke rumahmu, tapi selalu kau larang. Hingga suatu hari kami mengambil satu gerakan nekat. Menaiki bis yang kau tumpangi saat bis itu sudah mulai jalan sehingga kau tak bisa melarang kami untuk ikut. Entah apa alasanmu melarang kami waktu itu. Dan kau tau apa yang kami rasakan saat kami sampai di rumahmu? Kami senang sekali ! Rumahmu tenang, nyaman, damai. Kita masak mie instant bersama waktu itu, aku ingat! Beberapa kali setelahnya kita malah pernah menginap bersama di rumahmu karna kami suka suasananya. Ah, kau ingat juga tidak, kau pernah menunjukkan padaku laki-laki yang menjadi pacarmu, yang tidak satu sekolah dengan kita, yang menunggumu setiap pulang sekolah di terminal bis. Aku masih ingat saat pacarmu duduk di salah satu motor di terminal itu saat menunggumu. Suatu kali kau juga pernah menunjukka

Hasrat Cinta

Aku sedang menikmati cinta tak bertuan Cinta yang tak bertutur namun memaksa Aku terjebak dalam rangkaian kata tolol melahirkan rasa Yang ingin kutepis lalu ku dekap Aku tidak bermimpi, ini nyata Bagian dari hasrat yang berpadu manja dengan harap Entah ini akan bermuara kemana Ungkapan ucap tidak lagi menjadi utama Tidak ada keterangan setelahnya Hanya menikmati dalam berbagi Hanya mendekap lalu terbenam