Satu permintaan, lagi

Detik ini kami berada pada ruang yang sama, yang berjarak tak lebih dari lima meter.
Semua janji yang sudah kami buat saat pembelian tiket pesawat ini sudah lebur bersama udara dan keputusan yang berputar di tahun lalu.
Aku melihatnya, entahlah dia.
Rasanya sudah tidak penting lagi, ya seharusnya seperti itu.
Tapi sepertinya aku butuh waktu yang lebih banyak lagi untuk mengurai semuanya menjadi uap yang tak kelihatan.
Apalagi setelah kejadian tadi malam.
Emosi pertama di tahun yang baru. Aku pernah merasakan ini saat aku memergokinya saling bertukar kabar dengan seorang perempuan lain dengan lebih mesra. Tubuhku bergetar hebat, entah karena apa, tidak bisa kukontrol. Aku benci !
Harusnya rasa seperti ini sudah tidak wajar lagi, bukan?
Aku benar-benar ingin lepas
Tapi seperti biasa, saat-saat seperti ini, otak dan hatiku tak mampu bersinkron dengan baik.
Dan menerima adalah hal paling menyebalkan
Karena aku sudah berusaha tapi masih gagal juga.
Jika permintaanku untuk tidak pernah lagi memimpikannya sudah terkabul
Bolehkah menambah satu permintaan,
agar aku bisa menerima semuanya dengan baik
Tidak lagi memiliki rasa apa pun untuknya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan