Tangisan dibawah bandara

Lima tahun lalu aku pernah kehilangan
Sakit sekali
Aku menangis didalam sebuah ruang kecil
Tanpa suara

Tapi aku bisa kembali seperti aku semula
Tidak sempurna memang
Karna bayangannya luar biasa menghantui
Sampai saat ini

Tiga tahun yang lalu aku aku dipertemukan
Diperjuangkan dan didapatkan oleh seseorang
Dipertahankan hingga beberapa ribu detik yang lalu

Kemudian, dia menghilang
Tidak jauh
Namun tak bisa ditemukan
Sekali lagi aku hancur
Dan kali ini tidak butuh ruang kecil untuk menangis tanpa suara
Aku menangis dalam tiap langkah dimana pun aku berada
Berjeda, antara bersuara dan tidak

Ini lebih mengerikan
Lebih dari mimpi buruk yang mengharuskan aku menyentuh bagian tubuh adikku supaya aku bisa terlelap kembali

Sekali lagi
Aku dikatakan bodoh
Sekali lagi
Aku disemangati untuk bangkit
Untuk saat ini, sulit

Dia pergi hari ini,
Berjarak sementara saja
Namun tidak ada aku lagi

Di waktu yg lain
Aku pernah mengantarkannya
Dengan raga,jiwa,hati dan tangisanku
Mendekat sebisa mungkin agar tak terpisah
Sampai saat burung besar yang mengangkutnya pergi hilang diangkasa
Meninggalkan aku dalam tangisan dibawah bandara
Itu cerita di waktu yang lain

Kini
Aku tak bisa menangis lagi
Karena sepertinya ragaku saja sudah enggan
Hatiku saja sudah dihancurkan
Perjuanganku saja sudah seperti sampah
Tak ada aku lagi
Tak ada tangisan dibawah bandara (lagi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan