Ma, pengen pulang ..

Hari ini aku bangun terlalu pagi.
Jam di ponselku masih menunjukkan pukul 05.30
Untuk aku yang masuk kantor pukul 09.00 dan jarak kos ke kantor hanya 300 m, jam segitu emang terlalu pagi.
Aku melirik ke arah ember tempat pakaian kotorku. Ya, tadi malam sebelum tidur aku sudah merencanakan ingin mencucinya pagi ini
Tiba-tiba aku merasa malas, ah..nanti saja
Akhirnya aku memang mencucinya setelah pukul 07.00

Sampai di kantor, seperti biasa, masih sepi ...
Hanya beberapa orang sudah mulai sibuk dengan laptop didepannya
Aku duduk dan membuat kopi di pantry
Jarang sekali aku menyeduh kopi pagi hari. Tapi entah kenapa hari ini aku ingin.
Fyi, karena isi kantor mayoritas laki-laki, mereka hobi sekali membawa kopi entah dari mana saja. Jika mereka baru berjalan-jalan dari sebuah daerah, oleh-oleh mereka pasti KOPI. Jadi setelah bekerja di tempat ini aku sudah mencicipi kopi dari berbagai macam daerah. Mulai dari jogja, bali bahkan india.
Apa yg spesial?
Entahlah.. Tetap saja, pahit.
Aku membuka lemari yang berisi berbagai macam kopi. Pilihanku jatuh pada satu kopi yang terbungkus di plastik bening. Entah kopi apa itu. Kumasukkan satu setengah sendok makan kopi (jujur sampai saat ini aku tidak pernah handal menakar banyaknya kopi dalam 1 gelas) dan gula 1 sendok makan.
Setelah menyeduhnya dengan air panas. Argh ... PAHIT !! Terlalu pahit
Aku terdiam dan maksud hati ingin menambahkan gula, tapi entah kenapa aku tidak melakukannya. Aku langsung berjalan kembali ke kursi kerjaku
Pelan-pelan kunikmati kopiku dan rasanya NIKMAT
Padahal aku tak pernah suka dengan kopi yang terlalu pahit. Entah apa yang terjadi padaku pagi tadi
Kemudian setelah setengah hari berlalu barulah kopi itu habis

Aku membuka Xcode dan mulai kembali pada rentetan kode yang seakan ingin diperhatikan dan di mengerti.
Aku tidak berniat memulainya
Sampai akhirnya,
Aku membuka page lain dan mulai bekerja
Aku memulainya dengan mengutak atik layout yang sudah kukerjakan pada hari sebelumnya

Saat menjelang sore aku seakan frustasi
Entah kenapa aku tiba-tiba rindu rumah dan keluargaku
Sepertinya ini karna pekerjaan. Aku bingung bagaimana harus menghubungkan controller yang sudah ada dengan layout yang aku buat
Aku keluar kantor dengan membawa laptopku. Mencoba mencari inspirasi sambil duduk di teras kantor. Namun asap rokok dari beberapa orang di sampingku membuat aku sesak
Aku memutuskan kembali masuk
Aku benar-benar tidak berminat lagi melanjutkan coding-an ku

Aku mencari cara bagaimana caranya mengusir rasa frustasiku
Mengingat mama dan bapak membuat mataku berkaca-kaca
Haah ...
Rindu sekali pada mereka
Lalu dengan sendirinya aku membuka salah satu web yang menyediakan penjualan tiket pesawat
Aku langsung mencari tiket pesawat dari Jakarta-Medan pulang pergi
Murah ...
Ya, untuk pulang pergi hanya menghabiskan Rp. 1.080.400,-
Dan aku mengecek tabunganku. CUKUP !
Aku ingin sekali menelepon mama dan menanyakan, "ma, hari sabtu mama ke sekolah? aku pengen pulang"

Tapi jariku hanya sampai pada tahap pemesanan tiket itu tanpa benar-benar membayarnya
Aku bergulat dengan batinku, seperti biasanya
Ngapain pulang? Ngabis-ngabisin duit aja
Kan rindu, masa ga boleh pulang?
Baru aja pisah 6 bulan, uda rindu. Payah
Oiya juga yaa. tapi kan gapapa sekedar meluk mama bapak. Toh tabungan cukup
Emang hidup sebatas ini aja? Mau kuliah lagi ga sih? Kalau tabungannya dipake-pake terus, kapan duitnya cukup buat kuliah lagi
Tapi kan kuliahnya pengen tahun depan. Tapi ... Iya juga sih
Udahlah, anak cewek, anak sulung harus kuat

Aku menarik nafas panjang...
Menghembuskannya cepat dan berat
Aku melihat sekelilingku. Semua masik sibuk dengan pekerjaannya walaupun jam di tanganku menunjukkan pukul 17.30

Aku menutup Xcode dan membuka youtube
Tidak ada video istimewa yang hendak kutonton
Bahkan RVLOG Raditya Dika yang selalu rutin kuikuti malas untuk kutonton
Aku memutar otak untuk mengusir frustasi dan rasa bosan ini
Akhirnya aku memutuskan untuk menonton Stand Up Comedy
Sebagian tidak membuatku benar-benar tertawa, tapi paling tidak bisa sedikit menggelitik hati ini

Mungkin itu tadi namanya JENUH
Tadi sempat pikiran gilaku berimajinasi untuk berhenti bekerja dan menjadi penulis saja
Untung saja pikiran normalku cepat-cepat menghadang imajinasi itu
Aku mengakhiri hari ini dengan harapan

Sehat selalu ya ma, pak, dek. Tunggu aku pulang beberapa bulan lagi. Aku sangat merindukan kalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan