Pamungkas - Monolog

Alasan masih bersama
Bukan karena terlanjur lama
Tapi rasanya yang masih sama
Seperti sejak pertama jumpa

...

Aku mendengar lagu ini kembali ketika seorang teman membagikan lagu ini di media sosialnya.

Kemudian secara acak, aku mengingat cerita seorang teman beberapa waktu lalu. Dia sedang mendekati seorang gadis. Gadis itu tidak menolak untuk didekati. Penilaianku begitu. 
Tapi aku tau tipe temanku ini. Bukan lelaki yang memborbardir perempuan dengan perhatian dan menunjukkan bahwa ia mencoba mengejar perempuan itu.
Lalu kutanya, "sejauh ini uda gimana?"
Setelah menjelaskan sedikit yang membuat aku mengambil kesimpulan bahwa perempuan itu tidak menolak didekati, dia berkata, "terakhir aku suka pacarku sebelumnya, dia selalu ada dipikiranku. Tapi ini ga"


Cerita lain lagi, seorang perempuan menjalin sebuah hubungan dengan lelaki. Hampir empat tahun. Lalu berpisah. Kutanya kenapa begitu kekeuh mempertahankan?
Dia bilang, "Kau tau bagaimana rasanya semakin hari semakin cinta? Aku pikir itu hanya kiasan cinta belaka. Tapi itu terjadi padaku. Bahkan ketika dia dan aku dipisahkan oleh jarak, aku merasa aku semakin mencintainya"
"Setelah sekarng berpisah, bagaimana rasanya?", pertanyaan tololku.
"Aku hancur, tentu saja. Kau tau aku berporos padanya. Aku sedang menikmatinya, entah sampai kapan"

Lalu rasanya lirik lagu diatas kurang tepat.
Aku belum menemukan orang yang punya perasaan yang sama seperti sejak pertama jumpa.
Karena rasa itu berubah seiring berjalannya waktu. Antara diperjuangkan untuk berkembang tapi tidak berhasil atau diperjuangkan berkembang dan semakin mencinta. Maksudku berhasil.

Oh, tapi lagunya tetap bagus.
Coba dengar
Pamungkas - Monolog


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan