Satu itu ...

Kau berpikir apa ketika mengucapkan satu kata itu?
Satu kata yang menjadi pegangan terkuatku,
yang mampu membuat aku menerima cemoohan orang
setiap kali mereka bertanya tentang tanggal spesial.
Satu kata yang membuat orang bungkam dengan jawabanku atas pertanyaan mereka.

Satu kata yang akhirnya...
Membuat aku tak pernah percaya lagi bahwa kata itu memiliki makna
Satu kata yang akhirnya...
Kau khianati,
karena garis yang kita lewati tidak lagi searah,
kita sampai pada persimpangan yang membuat kita memilih.

Ku pikir kata itu cukup erat menggenggam kita.
Namun ia tidak lagi mampu.

Terima kasih sudah meninggalkan,
karena aku tau rasanya mati setengah jiwa,
lumpuh separuh raga.
Dan terima kasih sudah melupakan kisah,
karena aku tau ada setengah lagi jiwa yang harus kuperjuangkan,
ada separuh raga lagi yang harus kuundang
untuk tidak memeluk lutut lagi di pergantian malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan