Cerita Kecil dari Balik Senja Kemarin

Siang ini terik. Cukup membakar kulit putihmu menjadi merah kecoklatan yang akan berakhir hitam.
Untung saja, tempat ini masih menggunakan pendingin ruangan. How lucky I am.
Ntah kenapa, batin kecil yang suka tergelitik ini menyuruh jariku untuk menari diatas keyboard laptop ini, lagi, setelah sekian lama.
Sebenarnya aku tau alasannya.
Karena ada hal yang yang mengusik dan ingin membantu namun tak tahu harus lewat apa.

Jadi, aku mau berbagi pengalaman. Pengalaman yang adalah masa lalu yang ku syukuri ada yang memberikan sedikit banyak arti dalam kehidupan di masa remaja menjelang masa dewasaku.

Aku pernah terjatuh. Dalam? Ya, menurut versiku.
Jadi aku memberinya tempat spesial. Hanya saja berakhir seperti kapal Titanic, karam, dan mungkin aku bisa dikatakan sebagai Millvina Dean karena menjadi saksi hidup akan ke-karam-an tempat spesial yang kusediakan sendiri.
Setelah itu?
Bagaimana ya?

Hahaha... sejujurnya aku tidak ingin mengingat kembali masa itu.
Hanya saja sepertinya ada teman yang butuh tau cerita ini.

Aku menangis? Iya
Bukan saat kapal itu karam. Tapi 2 bulan setelah kapal itu karam.
Kalau bertanya sampai kapan bekas kapal karam itu bisa terlepas ?
Setelah 2.5-3 tahun kemudian.
Bagaimana?
Lama? Menurutku iya.

Setelah kupuaskan menangis berhari-hari, aku termenung, kemudian menangis lagi.
Menciptakan tulisan-tulisan indah luar biasa yang tak kusadari.
Kemudian, entah kenapa, setelah berapa lama, aku mulai menikmati.
Menikmati momen-momen indah yang terlewati
Menikmati balasan-balasan pesan yang pernah ada
Menikmati ingatan tentang bagaimana ia tertawa, ia cuek, ia mencoba mencuri pandang, ia yang kadang manja, ia yang hanya mau mendengarkanku, ia yang selalu tidak rapi ke sekolah, ia yang selalu terlambat dan malas mengerjakan PR.
Aku menikmatinya, dan rasa sakitnya mulai terobati.
Aku tidak peduli pada perempuan yang telah bersamanya. Aku memang mencoba mencari tau tentang wanita itu, aku memang membencinya, tapi yasudah, aku tidak peduli.
Aku kembali menikmati dia.
Waktu berjalan kan?
Perlahan tapi pasti hatiku membaik sendiri.

Kau tidak perlu repot mengumpulkan serpihan-serpihan hatimu yang sudah retak bahkan hancur.
Hatimu itu lebih hebat dari ragamu.
Pernah nonton kartun Big Hero 6 kan?
Tau microbotnya Hiro kan? Nah, hati kamu itu bakalan kayak microbot-nya Hiro, dia pasti selalu pengen nyatu dengan serpihan lainnya
Jadi, kalau sampai sekarang rasanya masi sakit, NIKMATI saja :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan