A Sorry For An End

Kau tau kenapa aku menyukainya? Karena dia pendiam. Tidak banyak bicara.
Dia membuatku merasa senang ketika akhirnya aku berhasil membuatnya banyak bercerita. Dia tidak melakukan hal itu pada banyak orang.

Lalu kenapa kau masih gelisah?

Dia masih menghubungi mantan pacarnya.

Kau bilang itu tidak menjadi masalah. Justru kau bisa menerima karena dia sudah jujur. Dia sudah bilang bahwa tak ada jalan lagi untuknya dan mantannya. Apa lagi yang kau gelisahkan?

Aku perempuan. Rasanya aku sedang menyakiti perempuan lain ketika aku tertawa berdua bersamanya. Aku sedang belajar tidak peduli pada perasaan orang lain waktu itu.

Lalu?

Aku bisa. Dan aku merasa aku jahat.

Apa itu alasan kalian berspisah?

Tidak.

...

Aku tidak mengabarinya dan dia melakukan hal yang sama. Enam bulan.
Kemudian aku menemukannya sudah bersama perempuan lain. Bukan dengan mantan pacarnya itu. Dengan perempuan lain. Yang ternyata aku kenal juga.

Kau pasti melakukan sesuatu setelah tau kabar ini?

Ya, akhirnya aku mengirim pesan padanya. Setelah lebih dari enam bulan.
"Aku tidak tau kau bercerita apa saja pada gadis barumu tentang aku. Tapi kurasa kau sudah cukup dewasa untuk itu. Tolong jangan melakukan hal yang sama padanya seperti yang kau lakukan padaku. Dia bukan perempuan yang layak untuk diperlakukan seperti itu"

Okay, Sorry what happen between us not working out. I wish you the best, balasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan