Kupasang benteng pertahananku karena aku adalah seorang pencemburu

Sudah banyak cara yang kulakukan untuk menyayangi seseorang
Ternyata cara yang kulakukan terkadang memang harus menorehkan rasa sakit tanpa harus diumbar
Tanpa harus "seseorang" itu tau

Aku pernah menyayangi seseorang
Karena menyayanginya-lah, untuk pertama kalinya aku harus tau bagaimana caranya menahan
Karena menyayanginya-lah, untuk pertama kalinya aku tau bahwa aku, diriku sendiri adalah seorang pencemburu yang luar biasa
Karena menyayanginya-lah, untuk pertama kalinya aku tau bahwa aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama lagi
Dia, sahabatku
Seorang gadis mungil kecil yang hitam manis, periang dan cerewet

Dia membuat aku menjadi seseorang baginya
Kami berbagi cerita canda tawa dan duka
Aku pun demikian
Kenyamanan yang tercipta membuat aku tak ingin persahabatan kami diusik
Aku ingin aku menjadi satau-satunya orang tempat dia mengadu
Aku sangat menyayanginya

Sampai suatu ketika, ada orang lain yang merusaknya
Sebenarnya bukan merusak. Hanya saja emosi dalam jiwaku menilai bahwa mereka merusak persahabatan kami
Hampir tidak ada lagi waktu untuk kami saling berbagi dan bercerita seperti yang biasa kami lakukan
Aku benar-benar tidak menjadi seseorang lagi baginya
Bahkan mungkin aku sudah terlupakan
Aku benar-benar cemburu dan tak tau harus berbuat apa
Pada titik itu, aku menangis
Ini adalah kali pertama aku benar-benar tersakiti dan menangis karena seorang sahabat

Kemudian aku menata hatiku lagi
Sejak saat itu, aku sudah bertekad dalam hatiku
Aku tidak akan pernah benar-benar menyayangi seseorang lagi, karena tersakiti itu sangat menyesakkan
Aku mulai memasang benteng pertahanan dalam hatiku sendiri
Dan benteng itu tertancap dalam
Tekadku benar-benar kulakukan dan terjadi sampai detik ini

Walau di kemudian hari, gadis mungil kecil yang hitam manis, periang dan cerewet itu
Kembali lagi padaku
Mengungkap semua rasa dalam hatinya, yang dari dulu memang selalu ingin kudengarkan
Sampai dia mengatakan,
Kau tidak akan terganti. Walau sekarang aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama mereka, ada bagian hatiku yang selalu kusediakan bagimu
Aku senang sekali ...
Tapi bentengku sudah kubangun!

Selang beberapa tahun kemudian, aku hampir merasakannya kembali
Dia, seseorang yang pertama kali bersahabat denganku di perguruan tinggi
Aku hampir benar-benar menyayanginya
Hampir saja aku menembus benteng pertahananku, tapi aku kemudian berhenti dan mengingat bahwa aku tak ingin tersakiti lagi karena rasa cemburu dan keegoisanku

Yaa...
Aku kalah dengan keegoisan dan rasa cemburu yang tetap bersemayam dalam hatiku
Aku mengalah, agar tak mengukir luka baru lagi di kemudian harinya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Politeknik Informatika Del

Musim Kehilangan