Tulisan Ngasal di Sore Hari

Siapa yang tau awal dan akhir suatu cerita?
Mungkin media sosial tidak lagi eksis untuk dipercaya ketika kita harus berkenalan dengan orang baru. Siapa dia, bagaimana bentuknya, dimana dia, apa yang sedang dia lakukan? Semuanya maya.
Tapi dalam ke-maya-an itu akhirnya menjadi awal suatu cerita.
Bukan kisah yang benar-benar spesial. Hanya sekilas kisah dengan ucapan selamat pagi, semangat untuk hari ini, makan siang apa, pulang kerja jam berapa, ingat makan dan istirahat, dan diakhiri dengan selamat tidur.
Tidak ada yang spesial, bukan?
Tapi siapa sangka disela-sela kata-kata itu ada janji dan segelintir rasa yang hinggap. Janji untuk bertemu, janji yang akhirnya mungkin tidak pernah terjadi. Janji yang untuk kesekian kali menjadi maya, seperti awal perkenalan.
Segelintir rasa itu juga entah apa. Maksudku dia hanya hinggap lalu mungkin akan menguap, tanpa bekas. Hanya pernah ada, pernah singgah, tapi tidak tinggal.
Akhir?
Belum. Belum ada. Mungkin akan ada ketika satu step hidup yang besar sudah diambil. Atau mungkin bila jarak yang terlalu jauh mengubur semuanya.
Ya mau bagaimana, tidak semua rencana harus berjalan mulus, bukan? Meski dalam ke-maya-an dan tahun-tahun sudah berlalu.


Ini ada satu lagu yang jujur aku tidak suka video clip-nya, tapi aku suka nada dan kata-katanya. Lagu ini pernah dikirimkan seorang pria kepada pacarnya yang akhirnya menyakitinya dan memilih meninggalkannya. Tiba-tiba saja teringat lagu ini. Jadi, kucatut saja. Tidak ada hubungan dengan cerita diatas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Kehilangan