Katakan ini masaku. Masaku menikmati cinta tanpa takut berkorban. Oh tentu saja kubagi cintaku, masih sebagian.

Tapi dia berbagi cinta yang besar sekali untukku, entah sudah sepenuhnya atau masih sebagian, aku tidak tau. Yang kutau, saat aku mau berbagi cintaku, aku menyisihkan 'siap' jika harus gagal lagi. Tidak lagi kucintai dengan brutal, ternyata tak ada baiknya kata 'brutal' itu.

Tapi kali ini, rasanya jauh lebih mudah, jauh lebih enteng, jauh lebih dibawa daripada membawa. Bagaimana membahasakannya?

Oh, begini, rasanya sekarang usaha yang kulakukan dibalas usaha yang jauh lebih keras. Rasanya menyenangkan sekali. Rasanya menyenangkan sekali tak lagi perlu menata bahasa lebih hati-hati agar tak menyakitinya. Usaha itu menguras tenaga sekali.

Jika dari tulisan ini rasanya aku egois, iya, aku egois. Tapi aku juga mau menikmati keegoisan ini. Mau menikmati aku dicintai tanpa takut disalahkan. Mau menikmati disayang tanpa kuminta. Mau menikmati bisa bertanya dan meminta apa pun tanpa takut dipandang sebelah mata. Oh, iya, indah sekali.

Kalau tidak tau apa yang akan terjadi nanti, kenapa tidak dinikmati saja apa yang terjadi sekarang?

Toh kehidupan adalah semu dan tak kekal. Jika aku egois untuk dicintai hari ini, mungkin besok aku harus berbesar hati tidak merasakan itu lagi. Jika hari ini aku masih berbagi cinta itu hanya sebagian, mungkin besok aku berbagi seluruh dan seutuhnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini