Draft 5 juni 2023 - published
Aku mengungkap semuanya
Hasil screnshoot dari perempuan itu kukirim kepadamu
Jawabanmu, "Iyalah".
Hanya itu. Tidak ada tambahan lain.
Aku mencoba berdamai dengan keadaan. Namun menerimamu membohongiku tidak masuk hitungan. Walau setelah itu kau bersikap baik dan menawariku untuk dijemput sepulang kerja, aku tak bergeming, aku tak mau.
Pikiranku hanya tertuju pada kebohonganmu. Kebohongan yang bahkan tidak kau akui. Entah untuk menyelamatkan harga dirimu, aku tak mengerti. Yang kutangkap aku tak lebih hebat dari kebohonganmu itu sehingga kau terus menutupinya, tidak mengakuinya dan tidak merasa bersalah.
Bagaimana tega kau jalan berdua dengan wanita lain?
Mentraktirnya makan dan nonton bioskop, mengantarkannya pulang dan mengobrol dengan orang tuanya, mengirim pesan manis dan video call bersama.
Aku sampai tak habis pikir, bagaimana bisa kau melakukan semua itu dibelakangku?
Apa aku tidak ada harganya sampai kau tega?
Apa kau tidak memikirkan aku yang setengah mati menjaga kita sampai semua pikiran positif saja yang bersarang di kepalaku, kau disana tidak sedang main dengan perempuan lain. Kau hanya fokus pada pekerjaan dan mimpi kita.
Ternyata semua jauh dari yang kubayangkan.
Alasanmu karena kau tidak nyaman berbagi cerita denganku? Karena aku memaksamu tentang banyak hal dan tidak mampu memahamimu?
Karena ternyata lebih nyaman bercerita dengan perempuan itu.
Tidak apa.
Akhirnya aku juga berucap, "Tidak apa".
Tidak semua orang harus nyaman dengan orang lain, kan?
Paling tidak ketika aku bermasalah dengan pasanganku, laki-laki lain bukan jawaban untuk pelampiasan, seperti yang kau lakukan.
Setelah ini rasanya seperti sudahlah.
Toh rasa percayaku sudah tegerus oleh mulutmu yang tak mengaku dan tetap berkilah pada kebohongan-kebohongan itu.
Jika harus berada disituasi yang sama, aku pun tak yakin aku bisa percaya lagi. Hilang sudah semuanya
Komentar
Posting Komentar