Terimakasih, tuan.

Terimakasih telah memilih perempuan ini, tuan.
Terimakasih bertahan untuk perempuan ini, tuan.
Terimakasih menerima riuh redam isi kepala ini, tuan.
Terimakasih tidak pergi karena masa lalu perempuan ini, tuan.
Terimakasih masih mendengar larangan dari perempuan ini, tuan.
Terimakasih tidak balas menaikkan nada suara ketika emosi menjajah, tuan.
Terimakasih telah banyak bercerita tentang mimpi-mimpi, tuan.
Terimakasih mengusahakan aku dan kita, tuan.
Terimakasih tidak segera mematikan asa yang kubagi, tuan.
Terimakasih membuat segalanya punya tujuan, tuan.
Terimakasih...

Terimakasih telah mencintai perempuan yang rumit ini, tuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini