Jangan masuk dulu, isinya masih berantakan
Aku tersenyum, hanya menghargai
Aku menemani berbincang, hanya untuk mengisi kekosongan
Aku menghabiskan senja bersamamu, hanya mereda deru hati menangis
Aku tertawa, hanya mengelabui pikiran
Aku sedang berada di titik pengkhianatan
pada diriku sendiri
Ada janji yang diingkari
Ada ruang yang disesaki rutukan
Ada stimulus positif pikiran yang diberikan dengan dosis tinggi
Namun tak lagi bereaksi dengan semestinya
Ah, jangan masuk dulu
Isinya masih berantakan
Biar kubenahi
Sebentar lagi
Setelah kukosongkan, akan kupasangi banyak ventilasi
Agar lebih banyak harapan menguar dan tidak kusimpan didalamnya
Aku sudah sampai pada tahap tak percaya
Jika kau mau membaginya,
maaf aku belum menyediakan wadah untuk menampungnya sekarang
Nanti saja,
Tidak tau kapan
Aku menemani berbincang, hanya untuk mengisi kekosongan
Aku menghabiskan senja bersamamu, hanya mereda deru hati menangis
Aku tertawa, hanya mengelabui pikiran
Aku sedang berada di titik pengkhianatan
pada diriku sendiri
Ada janji yang diingkari
Ada ruang yang disesaki rutukan
Ada stimulus positif pikiran yang diberikan dengan dosis tinggi
Namun tak lagi bereaksi dengan semestinya
Ah, jangan masuk dulu
Isinya masih berantakan
Biar kubenahi
Sebentar lagi
Setelah kukosongkan, akan kupasangi banyak ventilasi
Agar lebih banyak harapan menguar dan tidak kusimpan didalamnya
Aku sudah sampai pada tahap tak percaya
Jika kau mau membaginya,
maaf aku belum menyediakan wadah untuk menampungnya sekarang
Nanti saja,
Tidak tau kapan
Komentar
Posting Komentar