[1]
Rina masih dalam sambungan telepon dengan anak laki-laki berumur 9 tahun, "Darnes uda makan belum?"
"Udah dong kak", jawab anak laki-laki itu di seberang telepon.
"Makan pake apa? Makan sendiri atau disuapin hayo?"
"Makan ayam kak, disuapin sama mba. Hihihi...", terdengar tertawa malu dari anak laki-laki itu. Lalu ia melanjutkan lagi, "Kak, disini udah malam loh. Disana?"
Pertanyaan yang membuat Rina tertawa kecil, "Udah malam juga. Kan waktu kita sama".
"Oh, yaudalah ya kak. Uda bosan aku ngomong sama kakak", ia menyudahi percakapan begitu saja. Suaranya sudah hilang di seberang telepon.
Terdengar suara telepon sudah berpindah tangan, berganti dengan suara berat dari seorang laki-laki yang sudah beranjak dewasa, "Halo..."
"Hahaha... adikmu lucu sekali", Rina masih tertawa.
"Begitulah, dia masuk ke kamar karna mau ambil komik naruto aja".
***
Enam tahun berselang. Rina ingat pada kejadian itu karena ada satu pesan broadcast yang masuk ke BBM di smartphone-nya tepat sebelum dia memejamkan mata untuk tidur. Isinya "cht bsn" dan pengirimnya "Darnes".
Rina tersenyum dan membalas chat itu, "Cht bsn".
Belum satu menit, balasan datang, "Ya"
...
***
Rina bangun pagi, lalu tersenyum.
"Kau mau apa lagi? Kenapa datang ke mimpiku? Apa karena aku chat dengan adikmu tadi malam? Haah... Aku belum gagal menghapusmu sepenuhnya, tapi tolong jangan datang ke mimpiku lagi", batin Rina.
Rina menarik nafas dalam, dan menghembuskannya perlahan. Di mimpi itu, ia duduk dalam sebuah bus yang melaju, di depan seorang pria bersuara berat. Saling diam dan sesekali saling melirik. Perjalanan yang panjang membuat pria itu tertidur di dalam bus.
Rina perlahan mengulurkan tangannya ke arah pria itu. Dan setelah memberanikan diri dia menyentuh pipi pria itu, pipi yang pernah ia sentuh satu kali dengan tepung dalam perayaan ulang tahun teman mereka. Rina menyentuh pipi itu lagi dan pria itu terbangun. Pria itu melihat Rina dan Rina hanya membuat tanda "ssttt" sambil tetap mengelus pipinya. Pria itu tertidur lagi.
"Udah dong kak", jawab anak laki-laki itu di seberang telepon.
"Makan pake apa? Makan sendiri atau disuapin hayo?"
"Makan ayam kak, disuapin sama mba. Hihihi...", terdengar tertawa malu dari anak laki-laki itu. Lalu ia melanjutkan lagi, "Kak, disini udah malam loh. Disana?"
Pertanyaan yang membuat Rina tertawa kecil, "Udah malam juga. Kan waktu kita sama".
"Oh, yaudalah ya kak. Uda bosan aku ngomong sama kakak", ia menyudahi percakapan begitu saja. Suaranya sudah hilang di seberang telepon.
Terdengar suara telepon sudah berpindah tangan, berganti dengan suara berat dari seorang laki-laki yang sudah beranjak dewasa, "Halo..."
"Hahaha... adikmu lucu sekali", Rina masih tertawa.
"Begitulah, dia masuk ke kamar karna mau ambil komik naruto aja".
***
Enam tahun berselang. Rina ingat pada kejadian itu karena ada satu pesan broadcast yang masuk ke BBM di smartphone-nya tepat sebelum dia memejamkan mata untuk tidur. Isinya "cht bsn" dan pengirimnya "Darnes".
Rina tersenyum dan membalas chat itu, "Cht bsn".
Belum satu menit, balasan datang, "Ya"
...
***
Rina bangun pagi, lalu tersenyum.
"Kau mau apa lagi? Kenapa datang ke mimpiku? Apa karena aku chat dengan adikmu tadi malam? Haah... Aku belum gagal menghapusmu sepenuhnya, tapi tolong jangan datang ke mimpiku lagi", batin Rina.
Rina menarik nafas dalam, dan menghembuskannya perlahan. Di mimpi itu, ia duduk dalam sebuah bus yang melaju, di depan seorang pria bersuara berat. Saling diam dan sesekali saling melirik. Perjalanan yang panjang membuat pria itu tertidur di dalam bus.
Rina perlahan mengulurkan tangannya ke arah pria itu. Dan setelah memberanikan diri dia menyentuh pipi pria itu, pipi yang pernah ia sentuh satu kali dengan tepung dalam perayaan ulang tahun teman mereka. Rina menyentuh pipi itu lagi dan pria itu terbangun. Pria itu melihat Rina dan Rina hanya membuat tanda "ssttt" sambil tetap mengelus pipinya. Pria itu tertidur lagi.
Komentar
Posting Komentar