MENJAUH...
Sejenak menutup mata Haah... Terhela panjang Mungkin langkah ini akan selamanya sendiri Menari, berlari dan terjatuh dalam kebisingan tanpa arah Ujung lorong itu memisahkan aku dan mereka Menyudutkan aku seakan aku menjadi penderita kusta yang hanya menunggu detik perhelaan nafas terakhir Aku tak takut jalan sendiri, awalnya Semakin kutegarkan hatiku, semakin kuat aku menggengam lenganku sendiri, Semakin rapuh kaki ini, semakin jatuh raga ini, semakin menangis jiwa ini Siapa yang mengerti ? Bunga yang meringkuk dalam malam ? Atau rumput hijau yang menantang mentari saat siang ? Aku.. Aku yang ada dilorong itu Hanya aku yang mengerti Tentang tawa dan kebahagiaan, tentang senyuman dan ketulusan, dan tentang airmata kegelisahan Sekarang aku hanya mengandalkan kedua kakiku yang rapuh ini untuk melangkah Kiri, kanan, kiri, kanan, tap, tap, tap, bruk ! Aku terhempas ! Keras sekali dan semua menjadi indah... Kalian yang berpikir aku seperti karang ...