Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Ada aroma kopi hari ini

Aku bukan gadis pecinta kopi. Aku hanya pernah mencoba menikmati kopi sachet -an dan berakhir dengan perut yang melilit. Bisa dihitung jari berapa kali aku menyeruput kopi. Tepatnya, jika aku ingin menyakiti diri sendiri, aku minum kopi. Satu-satunya campuran kopi yang kusuka adalah cappuccino . Itu pun karena pertama kali aku mencicipinya, ia dicampur dengan es krim. Aku pecinta es krim. Sama ... Cappuccino  juga melilit perutku. Tapi es krim mampu menetralisirnya. Aku tetap tak mau menikmati  cappuccino  tanpa es krim. Ini adalah bulan ke 11-ku ditempat baru. Suasana yang tak pernah ada di benakku sebelumnya. Mereka pecinta kopi. Sial ! Setiap pagi, jika aku memilih menikmati teh, aku disambut dengan beragam jenis kopi dan hanya ada satu merk teh dilemari itu. Aku tak pernah menyentuh hal lain, hanya teh dan sedikit gula, kadang kadang. Aroma kopi menguar. Aku bisa apa? Aku berada diantara mereka. "Gak ngopi wid?" Pertanyaan yang 11 bulan selalu kujawab dengan ha

~

Ternyata kita masih dini untuk telalu dewasa Banyak kisah lain yang mengalahkan kisah kita Kita bahkan seperti masih didalm cangkang telur yang entah kapan akan menetas Masih muda sekali ...

Tangisan dibawah bandara

Lima tahun lalu aku pernah kehilangan Sakit sekali Aku menangis didalam sebuah ruang kecil Tanpa suara Tapi aku bisa kembali seperti aku semula Tidak sempurna memang Karna bayangannya luar biasa menghantui Sampai saat ini Tiga tahun yang lalu aku aku dipertemukan Diperjuangkan dan didapatkan oleh seseorang Dipertahankan hingga beberapa ribu detik yang lalu Kemudian, dia menghilang Tidak jauh Namun tak bisa ditemukan Sekali lagi aku hancur Dan kali ini tidak butuh ruang kecil untuk menangis tanpa suara Aku menangis dalam tiap langkah dimana pun aku berada Berjeda, antara bersuara dan tidak Ini lebih mengerikan Lebih dari mimpi buruk yang mengharuskan aku menyentuh bagian tubuh adikku supaya aku bisa terlelap kembali Sekali lagi Aku dikatakan bodoh Sekali lagi Aku disemangati untuk bangkit Untuk saat ini, sulit Dia pergi hari ini, Berjarak sementara saja Namun tidak ada aku lagi Di waktu yg lain Aku pernah mengantarkannya Dengan raga,jiwa,hati dan tan

...

Ia pernah mencintai begitu dalam Namun ia masih terlalu muda Dan hubungan itu kandas begitu saja Setelah itu Tidak ada cinta yang begitu dalam lagi Sampai disuatu hari Keadaan membuat ia terbiasa dengan seseorang Mulai suka Mulai nyaman Mulai sayang Lama sekali prosesnya Hatinya luluh Luluh sekali Ia membiarkan hatinya dipenjara oleh satu cinta baru itu Dan ia bahagia Lalu ia dicambuk Tidak kuat Tidak banyak cambukan Satu kali, tapi menancap Sakit sekali Tapi ia tidak mau lepas dari penjara itu Ia tetap percaya bahwa cambukan itu akan sembuh Ia tidak sanggup menangis lagi Hatinya hanya sudah remuk saja Hukuman itu mengerikan ! Ia hancur !

[1]

Rina masih dalam sambungan telepon dengan anak laki-laki berumur 9 tahun, "Darnes uda makan belum?" "Udah dong kak", jawab anak laki-laki itu di seberang telepon. "Makan pake apa? Makan sendiri atau disuapin hayo?" "Makan ayam kak, disuapin sama mba. Hihihi...", terdengar tertawa malu dari anak laki-laki itu. Lalu ia melanjutkan lagi, "Kak, disini udah malam loh. Disana?" Pertanyaan yang membuat Rina tertawa kecil, "Udah malam juga. Kan waktu kita sama". "Oh, yaudalah ya kak. Uda bosan aku ngomong sama kakak", ia menyudahi percakapan begitu saja. Suaranya sudah hilang di seberang telepon. Terdengar suara telepon sudah berpindah tangan, berganti dengan suara berat dari seorang laki-laki yang sudah beranjak dewasa, "Halo..." "Hahaha... adikmu lucu sekali", Rina masih tertawa. "Begitulah, dia masuk ke kamar karna mau ambil komik naruto aja". *** Enam tahun berselang. Rina ingat

Thank you Mam

Gambar
Beberapa tahun yang lalu, aku membuat kesalahan. Dan tidak sampai satu minggu, aku menerima balasannya. Entah itu benar-benar balasan atau tidak, aku menganggapnya begitu. Kemudian aku melakukan kesalahan yang sama lagi tahun ini. Berkali-kali. Dan aku tidak mendapatkan balasan apa pun. Aneh ! Sempat terbersit dalam pikiranku bahwa aku akan mendapat balasan sekaligus yang paling sakit, mungkin. Dan ya, Sekarang mungkin adalah balasannya. Dan sepertinya ini sama dengan beberapa tahun yang lalu. Hanya pihakku saja yang menerima balasan ini. Apa itu? Maaf ... Aku tidak sanggup lagi bercerita, entah pada siapa pun selain satu orang. Aku pernah dikhianati dan rasanya sakit sekali. Aku, sepertinya tidak pernah mengkhianati orang lain (sadar atau tidak sadarku). Dan satu orang tempatku bercerita adalah, mamaku. Ya, setelah dikhianati aku hanya tidak tau harus bercerita pada siapa. Aku tidak bisa percaya pada siapa pun. Percayalah ! Aku benar-benar tidak berniat me

Pemilih? Ya, HARUS !!

Aku tipe orang yang tidak mudah percaya pada orang lain. Kasarnya, aku pemilih dalam berteman . Berteman dalam arti tempat bercerita. Sampai disuatu hari aku memilih untuk berteman. Dengan seseorang yang dalam 1 hal memiliki kesamaan denganku. Kami sudah lama kenal, dan menurutku, dia memiliki perangai yang baik. Bagaimana aku bisa menilai? Dari sikapnya dan dari bagaimana orang lain menilai dia. Ya, aku memilih berteman dan berbagi cerita dengannya. Tentang hal yang benar-benar menyesakkan dadaku. Tentang hal yang kuanggap, dia, mampu mengerti. Entah kenapa aku memilihnya. Padahal aku bisa saja bercerita dengan teman lamaku yang lain. Dan semua tampak baik-baik saja. Aku lebih lega dan sepertinya aku tidak salah memilihnya. Sampai ... Dia menjadi pengkhianat ! Apa aku terlalu jahat mengatakan hal itu? Tapi aku tidak tau kata halus yang lain untuk menggambarkannya. Dia tidak menepati janjinya. Dia menghancurkanku. Seharusnya semua baik-baik saja. Seharusnya ...

Ahli Penghilang Ingatan ?

Gambar
Sepertinya aku benar-benar butuh ahli terapi penghilang ingatan Bukan ! Bukan untuk benar-benar menghilangkan semua isi kepalaku Hanya menghilangkan 1 hal saja Ini benar-benar tidak adil ! Aku harus dan masih memimpikannya tanpa bisa kucegah Aku hampir tak mengingatnya lagi sampai mimpi ini tiba Kadang 3 hari berturut-turut, kadang 2 hari. Aku hampir selalu lupa kejadian apa yang ada di mimpi itu, tapi aku tidak bisa lupa bahwa dia yang benar-benar menjadi objek dalam mimpi itu. Seorang teman pernah berkata kepadaku, "mimpi itu terkadang karena kita terlalu memikirkan sesuatu atau malah mimpi itu adalah hal yang sudah tidak pernah kita ingat lagi tapi masih selalu bersemayam dalam alam bawah sadar kita ". Sepertinya pernyataan yang kedua dari temanku itu yang menjadi akar permasalahannya. Bagaimana bisa alam bawah sadarku tak berkompromi dengan jiwaku? Aku benar-benar ingin melupakannya ! Kalau mimpi itu selalu datang, bagaimana bisa aku melupakannya? Ak

KECEWA

"Tolong jangan beritahu hal ini pada siapa pun ya" "Iya" Kalimat yang sering kita ucapkan Atau Satu kata yang kita ucapkan sebagai janji, IYA Kemudian, ya... Tidak seperti adanya Orang yang bahkan kau harapkan bisa menjadi "orang baik" untuk menjaga janji itu tetap saja berkilah Bukan maksudnya Tapi manusia bumi seakan punya ribuan makna dari suatu kalimat Bahkan kalimat yang seharusnya bermaksud "menjaga" bisa menjadi "bumerang" Dan janji tinggal janji Tak bermakna karena satu kilahan yang bermaksud menjaga itu Sedih sekali ketika benar memberi harapan pada manusia Sebaik apa pun dia Dan akan menjadi apa? Hal buruk ! Bagiku menjadi indah ketika tidak ada cerita yang harus kujaga Sudahlah ... Tidak usah berharap pada manusia bumi lagi Tidak usah berkeluh kesah dan mengharapkan menusia bumi lagi untuk menjaga Tidak akan ada yang benar-benar menjaga Yakinlah